MASIGNASUKAv102
5205159268100262409
Rabu, 14 Oktober 2020

 

MENIKMATI SORE DI SITU RAWA GEDE

Oleh: Lita Fuss

 

 

 



 

Beberapa bulan ini kami lebih banyak berdiam diri di rumah saja. Nyaris tidak keluar rumah sama sekali kecuali untuk keperluan mendesak. Rasa bosan dan ingin mencari hiburan di luar rumah tentu saja sesekali hadir. Namun, di tengah pandemi seperti ini pergi jauh keluar rumah atau berwisata tentu perlu banyak pertimbangan. Selain keamanan di lokasi wisata, keamanan di sepanjang perjalanan juga harus diperhatikan. Jangan sampai keinginan berwisata berakhir petaka hanya karena tidak waspada.

Akhirnya setelah mendapat rekomendasi dari salah satu saudara, saya mengajak anak-anak  ke luar rumah untuk menikmati suasana yang lain agar tidak bosan. Kami pergi mengunjungi Situ Rawa Gede Bekasi. Hanya berjarak sekitar 8 km dari rumah dengan waktu tempuh kurang lebih setengah jam. Kami berangkat agak sore agar tidak kepanasan. Tidak perlu persiapan khusus dalam perjalanan wisata kami kali ini kecuali masker, hand sanitizer, minuman dan beberapa makanan ringan.

Sesampainya di sana kami sangat terkejut karena disambut dengan pemandangan yang menyejukkan. Selain ketenangan air situ yang bersih, ternyata banyak tersedia obyek foto kekinian yang siap menunjang kita berswafoto.  Sungguh tidak menyangka ada tempat wisata yang indah seperti Situ Rawa Gede di kota Bekasi. Karena setahu kami situ ini dulu sangat kotor dan jorok.

 



 

        Kami disambut salah satu pihak manajemen Situ Rawa Gede Bekasi, Mas Feri Fadli, yang kebetulan masih saudara. Sambil menemani kami berkeliling, Mas Feri pun bercerita tentang awal Situ Rawa Gede ini menjadi tempat wisata yang kini menjadi kebanggaan kota Bekasi. Situ seluas 7,3 hektar yang dikelola oleh Komunitas Kelompok Pemuda-Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) ini dulu adalah tempat penampungan air dan lahan mata pencaharian warga Bojong Menteng  yang hidup di sekitarnya. Seperti bercocok tanam di tepi situ rawa, mencari ikan atau udang juga berternak bebek. Lambat laun berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah industri juga rumah sakit. Keadaan situ sangat memprihatinkan. Airnya kotor dan menghitam. Bahkan lama-lama beredar cerita tentang keangkeran Situ Rawa Gede yang membuat masyarakat sekitar makin takut dan tidak peduli dengan keadaan situ yang tidak terawat tersebut.

Pada akhir tahun 2017 para pemuda kelurahan Bojong Menteng tergerak hatinya untuk memperbaiki keadaan situ yang makin mengkhawatirkan. Mereka mulai menginvestigasi para pelaku pencemaran Situ Rawa Gede. Kemudian pelan-pelan melakukan pemulihan dengan cara mengangkat sampah-sampah yang menumpuk, lalu dikumpulkan dan dibakar. Setahun kemudian mereka mulai menanam berbagai macam pohon dan tanaman. Penataan situ ini masih terus berlangsung hingga saat ini. Pengembangannya masih terkendala biaya. Sementara ini, situ dirawat dengan dana swadaya masyarakat setempat

Kini keadaannya sudah jauh berubah. Situ Rawa Gede kini terlihat sangat cantik sehingga mengundang banyak minat masyarakat baik dari sekitar situ maupun dari luar untuk berwisata menikmati keindahannya. Pengunjung situ ramai saat pagi dan sore hari terutama di hari Sabtu dan Minggu atau saat libur. Tempat wisata ini dibuka mulai pukul 09.00 sampai pukul 18.00. Namun, untuk hari Sabtu dan Minggu Situ Rawa Gede ini mulai buka pukul 05.30. Biasanya pengunjung ingin berolahraga sambil menikmati kesejukan situ. Menurut Mas Feri banyak pengunjung dari komunitas-komunitas yang akan melakukan kegiatan seperti komunitas penggowes sepeda.


 


 


 

Di area ini disediakan pula perahu untuk berkeliling dengan tarif Rp. 10.000/orang  dewasa dan Rp. 5.000/anak. Bila perahu sedang bersandar bisa kita gunakan untuk berswafoto. Tersedia juga beraneka macam kuliner dengan harga terjangkau. Banyak pilihan menunya seperti nasi uduk dengan berbagai lauk, gado-gado, pecel ayam atau ikan, mie instan, dan lain-lain. Tersedia saung-saung untuk menikmati makanan dan sejuknya suasana situ.

Saat ini menurut Mas Feri, terjadi peningkatan pengunjung terutama saat liburan. Peningkatan ini bisa saja terjadi karena masa pandemi Covid-19 masyarakat sudah jenuh dan ingin berwisata. Terlebih tempat wisata ini gratis. Hanya dikenakan biaya parkir Rp. 5.000,- untuk motor dan Rp. 10.000,- untuk mobil. Para pengunjung tidak perlu khawatir, karena pengelola situ tetap menerapkan protokol kesehatan. Mereka menyediakan tempat cuci tangan dan penyanitasi tangan. Meski makin ramai, tapi pihak pengelola membatasi jumlah pengunjung di sana selama pandemi Covid-19 ini belum berakhir.


Lokasi Situ Rawa Gede

Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi

Koordinat Googlemaps -6.294376, 106.978449