MENIKMATI SORE DI SITU RAWA GEDE
Oleh: Lita Fuss
Beberapa bulan ini kami lebih banyak berdiam diri di
rumah saja. Nyaris tidak keluar rumah sama sekali kecuali untuk keperluan
mendesak. Rasa bosan dan ingin mencari hiburan di luar rumah tentu saja
sesekali hadir. Namun, di tengah pandemi seperti ini pergi jauh keluar rumah
atau berwisata tentu perlu banyak pertimbangan. Selain keamanan di lokasi
wisata, keamanan di sepanjang perjalanan juga harus diperhatikan. Jangan sampai
keinginan berwisata berakhir petaka hanya karena tidak waspada.
Akhirnya setelah mendapat rekomendasi dari salah satu saudara,
saya mengajak anak-anak ke luar rumah
untuk menikmati suasana yang lain agar tidak bosan. Kami pergi mengunjungi Situ
Rawa Gede Bekasi. Hanya berjarak sekitar 8 km dari rumah dengan waktu tempuh
kurang lebih setengah jam. Kami berangkat agak sore agar tidak kepanasan. Tidak
perlu persiapan khusus dalam perjalanan wisata kami kali ini kecuali masker, hand sanitizer, minuman dan beberapa
makanan ringan.
Sesampainya di sana kami sangat terkejut karena disambut
dengan pemandangan yang menyejukkan. Selain ketenangan air situ yang bersih,
ternyata banyak tersedia obyek foto kekinian yang siap menunjang kita
berswafoto. Sungguh tidak menyangka ada
tempat wisata yang indah seperti Situ Rawa Gede di kota Bekasi. Karena setahu
kami situ ini dulu sangat kotor dan jorok.
Kami
disambut salah satu pihak manajemen Situ Rawa Gede Bekasi, Mas Feri Fadli, yang
kebetulan masih saudara. Sambil menemani kami berkeliling, Mas Feri pun
bercerita tentang awal Situ Rawa Gede ini menjadi tempat wisata yang kini
menjadi kebanggaan kota Bekasi. Situ seluas 7,3 hektar yang dikelola oleh
Komunitas Kelompok Pemuda-Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) ini dulu adalah
tempat penampungan air dan lahan mata pencaharian warga Bojong Menteng yang hidup di sekitarnya. Seperti bercocok
tanam di tepi situ rawa, mencari ikan atau udang juga berternak bebek. Lambat
laun berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah industri juga rumah
sakit. Keadaan situ sangat memprihatinkan. Airnya kotor dan menghitam. Bahkan
lama-lama beredar cerita tentang keangkeran Situ Rawa Gede yang membuat
masyarakat sekitar makin takut dan tidak peduli dengan keadaan situ yang tidak
terawat tersebut.
Pada akhir tahun 2017 para pemuda kelurahan Bojong Menteng
tergerak hatinya untuk memperbaiki keadaan situ yang makin mengkhawatirkan.
Mereka mulai menginvestigasi para pelaku pencemaran Situ Rawa Gede. Kemudian pelan-pelan
melakukan pemulihan dengan cara mengangkat sampah-sampah yang menumpuk, lalu dikumpulkan
dan dibakar. Setahun kemudian mereka mulai menanam berbagai macam pohon dan
tanaman. Penataan situ ini masih terus berlangsung hingga saat ini. Pengembangannya
masih terkendala biaya. Sementara ini, situ dirawat dengan dana swadaya
masyarakat setempat
Kini keadaannya sudah jauh berubah. Situ Rawa Gede kini
terlihat sangat cantik sehingga mengundang banyak minat masyarakat baik dari
sekitar situ maupun dari luar untuk berwisata menikmati keindahannya. Pengunjung
situ ramai saat pagi dan sore hari terutama di hari Sabtu dan Minggu atau saat
libur. Tempat wisata ini dibuka mulai pukul 09.00 sampai pukul 18.00. Namun, untuk
hari Sabtu dan Minggu Situ Rawa Gede ini mulai buka pukul 05.30. Biasanya
pengunjung ingin berolahraga sambil menikmati kesejukan situ. Menurut Mas Feri
banyak pengunjung dari komunitas-komunitas yang akan melakukan kegiatan seperti
komunitas penggowes sepeda.
Di area ini disediakan pula perahu untuk berkeliling dengan
tarif Rp. 10.000/orang dewasa dan Rp.
5.000/anak. Bila perahu sedang bersandar bisa kita gunakan untuk berswafoto.
Tersedia juga beraneka macam kuliner dengan harga terjangkau. Banyak pilihan
menunya seperti nasi uduk dengan berbagai lauk, gado-gado, pecel ayam atau
ikan, mie instan, dan lain-lain. Tersedia saung-saung untuk menikmati makanan
dan sejuknya suasana situ.
Saat ini menurut Mas Feri, terjadi peningkatan pengunjung
terutama saat liburan. Peningkatan ini bisa saja terjadi karena masa pandemi Covid-19
masyarakat sudah jenuh dan ingin berwisata. Terlebih tempat wisata ini gratis.
Hanya dikenakan biaya parkir Rp. 5.000,- untuk motor dan Rp. 10.000,- untuk
mobil. Para pengunjung tidak perlu khawatir, karena pengelola situ tetap
menerapkan protokol kesehatan. Mereka menyediakan tempat cuci tangan dan
penyanitasi tangan. Meski makin ramai, tapi pihak
pengelola membatasi jumlah pengunjung di sana selama pandemi Covid-19 ini belum
berakhir.
Lokasi Situ Rawa Gede
Bojong
Menteng, Rawalumbu, Bekasi
Koordinat
Googlemaps -6.294376, 106.978449
comment 0 comments
more_vert