Sekarang ini perkembangan teknologi komunikasi dan elektronik
semakin canggih dan berkembang dengan pesatnya. Teknologi komunikasi dan
elektronik yang canggih ini bertujuan agar memudahkan aktivitas kita dalam
berkomunikasi, mencari dan berbagi informasi, melakukan transaksi, menghibur dan lain sebagainya. Semua kegiatan
ini dapat dilakukan dengan cara online atau terhubung dengan internet. Hal ini
sangat bermanfaat dan sangat membantu sekali bagi kehidupan kita dalam bermasyarakat
luas dan bernegara.
Alat-alat komunikasi selalu berkembang dari zaman ke zaman,
waktu ke waktu menyebar secara global dalam kehidupan manusia dan digunakan
sehari-hari untuk berinteraksi dengan orang-orang didalam suatu lingkungan,
baik yang mencangkup didalam sebuah wilayah, daerah, provinsi yang berada
didalam suatu negara maupun diluar negara dibelahan dunia ini. Dahulu alat
komunikasi masih berupa kentongan, lonceng, burung merpati untuk mengirim surat, surat melalui
pos, telegraf, telegram, telepon kabel, pager hingga telepon genggam (HP).
Di zaman modern kini, alat komunikasi ini pun semakin marak
dan terus berkembang dengan fitur dan aplikasi yang semakin canggih sehingga
mampu memikat dan menarik perhatian masyarakat diseluruh dunia untuk memiliki
serta menggunakannya. Tak khayal dari berbagai kalangan seperti: orang
tua, orang dewasa, anak muda bahkan anak-anak pun pada saat ini sudah
banyak yang memiliki dan mengoperasikan alat komunikasi canggih tersebut. Alat
komunikasi yang canggih ini dikenal dengan istilah “gadget”. Dalam perkembangannya, gadget
yang dulunya cenderung hanya dapat dimiliki orang kaya karena harganya yang relatif mahal saat itu,
kini gadget dapat dimiliki oleh siapa
saja karena makin lama harganya mulai beragam.
Secara garis besar, pengertian gadget adalah obyek
teknologi seperti perangkat atau alat yang memiliki fungsi tertentu, dan sering
dianggap sebagai hal yang baru. Gadget selalu dianggap sesuatu yang
tidak biasa atau sesuatu yang dirancang secara cerdik melebihi objek teknologi
normal yang ada pada saat penciptaannya. Perbedaan gadget dengan
teknologi lainnya adalah adanya unsur baru yang berukuran lebih kecil.
Namun ternyata gadget tercatat dalam KBBI dan sudah
memiliki padanannya dalam bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia gadget adalah peranti
elektronik atau mekanik dengan fungsi praktis atau gawai. Namun penggunaan kata gawai belum banyak dipakai oleh
penutur bahasa atau masyarakat luas, karena masih banyak yang menyerap kata gadget
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun
jenis-jenis gadget ini bisa berupa handphone. laptop, kamera digital, tablet
dan headphone atau headshet. Fungsi gadget ini antara lain sebagai media
komunikasi, akses informasi, media hiburan, sebagai gaya hidup juga menambah
wawasan yang tentu saja mempunyai dampak dan pengaruh positif dan negatif bagi
kehidupan dimasyarakat.
Hadirnya beragam jenis gadget di era digital seperti
saat ini menyedot banyak perhatian dan waktu. Orang-orang disibukkan dengan aktivitas
yang melibatkan gadget seperti
membuka situs, membalas percakapan lewat aplikasi pesan, atau tenggelam dalam
keasyikan media sosial. Gadget memang
mempunyai segudang manfaat antara lain :
1. Membantu para pelajar atau mahasiswa dalam mengerjakan
tugas. Dengan fasilitas yang ada dalam gadget,
mereka dapat dengan mudah mencari referensi atau bahkan bisa mencari informasi
sehingga tugasnya cepat terselesaikan;
2. Memudahkan komunikasi. Dengan adanya gadget kita dapat melakukan komunikasi
jarak jauh tanpa bersusah-susah menulis surat seperti komunikasi zaman dahulu. Adanya
sosial media seperti: facebook, twitter, email, blog, BBM, whatshap dan
lain-lain juga, membuat anak muda zaman sekarang lebih mudah mencari teman dari
berbagai daerah yang jauh sekalipun;
3. Sebagai media refresing. Kita dapat menggunakan gadget sebagai media refresing sekaligus hiburan seperti
bermain games, bersosial media dan
lain-lain;
4.
Mengakses informasi. Informasi menjadi sangat penting
bagi setiap orang dan dengan gadget dapat lebih mudah membuka
berbagai situs untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Selain itu kita tidak
akan ketinggalan berita-berita aktual yang sedang viral dibicarakan;
5. Eksistensi diri. Bagi yang memiliki kemampuan menulis, mereka
dapat membuat cerita atau menulis tentang pengalaman mereka di media sosial
sehingga dapat menyalurkan kemampuan yang mereka miliki. Karya tersebut dapat
dibaca dan diketahui banyak orang;
6. Membuat inovasi baru. Dengan banyaknya gadget yang beredar sekarang ini banyak
inovasi-inovasi baru bermunculan. Aplikasi dari gadget tersebut, mulai dari inovasi di custom rom dari design
visual grafis dan banyak lagi contoh yang sudah ada pada saat ini;
7. Wawasan Bertambah. Wawasan yang bertambah merupakan
manfaat gadget dari gabungan
komunikasi lancar dan mudahnya informasi yang didapat;
8. Gaya Hidup. Memiliki gadget terkadang bisa menjadi sebuah gaya hidup, karena terkadang
seseorang memanfaatkan gadget ini
hanya untuk memperkuat kepercayaan dirinya atau status sosialnya;
9. Untuk metode pelajaran bagi semua kalangan (orang tua,
remaja dan anak-anak) karena memiliki akses yang luas dengan berbagai media
interaktif;
10. Untuk
mempermudah seseorang melakukan pekerjaan dalam bidang komputerisasi, software,
design, administrasi dan pekerjaan lainnya yang menggunakan teknologi dan
aplikasi dari perangkat gadget;
11. Untuk
menghasilkan uang, dengan cara berbisnis online dan lain sebagainya;
12. Bermanfaat
untuk tumbuh kembang anak seperti merangsang ketrampilan motorik, melatih cara
berpikir dan merangsang anak untuk berpikir kreatif dan dapat menjadi metode
relaksasi.
Tidak bisa dipungkiri, gadget
memang sangat bermanfaat. Namun, sehatkah jika kita terus menerus menatap layar
gadget? Inilah dilemanya. Dibalik
manfaatnya yang menggiurkan, gadget tetap saja menyimpan
dampak negatif yang bisa membuat kecanduan. Menurut para ahli, kecanduan gadget bisa menyebabkan efek euforia
yang sama dengan perilaku kecanduan lainnya, seperti berjudi atau melihat
pornografi.
Sosiolog bidang jejaring sosial sekaligus dosen psikologi
Universitas Indonesia Roby Muhamad menuturkan, saat ini banyak orang yang
kecanduan bermain gadget. Penelitian
menunjukkan, seseorang mengecek gadget-nya
300 sampai 500 kali dalam sehari. Menurutnya, definisi kecanduan itu bukan
terletak pada berapa kali ia mengecek gadget-nya,
akan tetapi bagaimana aktivitas dengan gadget
itu mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Seseorang dikatakan kecanduan jika
aktivitasnya dengan gadget membuat ia
meninggalkan waktu untuk kegiatan yang lebih penting seperti bekerja, mengurus
keluarga, dan mengurus diri sendiri. Jika kita tidak bisa membuka website
atau chat lalu merasa ada yang hilang, itu yang bermasalah. Dimasa
sekarang ini gadget khususnya smartphone di ibaratkan seperti separuh
nyawa bagi si pemiliknya dan tidak bisa jauh ataupun terlepas darinya walupun
sehari saja, seperti merasakan ada yang sesuatu yang kurang didalam
dirinya apabila tidak memegang, memandang dan memainkan gadget disetiap
harinya.
Penggunaan gadget yang terlalu lama juga akan mengganggu
kesehatan fisik seperti gangguan pada mata dan pendengaran, gangguan
tidur, gangguan pada stuktur tulang belakang, nyeri di bagian tubuh tertentu,
kurang tidur dan infeksi. Efek psikologisnya pun ada seperti mudah marah dan
panik, stress, tidak fokus saat belajar atau bekerja bahkan saat berbicara,
kesepian, kurangnya interaksi sosial dengan percakapan lisan yang dapat
menimbulkan masalah dalam hubungan sosial baik dengan teman, rekan kerja,
keluarga juga pasangan, tidak menghargai waktu sehingga aktivitas menjadi
tertunda-tunda.
Pengaruh penggunaan yang terlalu lama juga berakibat buruk pada
gadget itu sendiri seperti penggunaan
baterai semakin cepat habis, sering hang, terkadang suka restart sendiri dan
lain sebagainya.
Nah apakah kita harus benar-benar lepas dari
penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari? Beberapa tips yang dapat di
terapkan agar bisa lebih bijak dalam menggunakan gadget dan terhindar dari resiko kecanduan adalah : tidak
menggunakan gadget sedang berjalan
atau berkendara, sedang makan bersama atau acara keluarga juga ketika akan
tidur; tentukan area bebas gadget;
atur dan batasi penggunaan gadget,
misal maksimal dua atau tiga jam sehari kecuali jika pekerjaan mengharuskan
menggunakan gadget, maka cari
aktifitas lain yang tidak menggunakan gadget
setelah selesai bekerja.
Tips-tips diatas juga dapat diterapkan kepada anak-anak di
rumah agar kebiasaan ini tidak mengganggu aktivitas belajar dan prestasi akademiknya.
Para pakar kesehatan dan pemerhati kesejahteraan anak merekomendasikan bahwa
sebaiknya anak baru boleh bermain gadget mulai usia 2-5
tahun. Ini bertujuan supaya orangtua dapat berperan penuh untuk melatih tumbuh
kembang anak setidaknya sampai usia 2 tahun. Akan tetapi, tetap batasi waktu bermain gadget maksimal
1 jam per hari. Sebisa mungkin, selalu dampingi anak bermain gadget dan
bantu si kecil memahami apa yang mereka lihat dari layar gadget.
Setelah selesai bermain gadget, jangan lupa seimbangkan
juga dengan berbagai aktivitas di luar rumah yang bermanfaat untuk tumbuh
kembang anak. Misalnya dengan mengajak anak olahraga, membaca buku cerita,
mewarnai gambar, dan sebagainya untuk mencegahnya kecanduan gadget.
Lebih dari itu, anak tidak melulu duduk diam bermain gadget sehingga anak terhindar dari risiko
obesitas.
Untuk mengurangi dan menghentikan kecanduan gadget, memang memerlukan kedisiplinan.
Namun hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan orang
lain. Apabila masih sulit terlepas dari kecanduan gadget sebaiknya berkonsultasilah ke psikolog atau psikiater untuk
mendapatkan bantuan.
Nah, Sobatku bermain gadget-nya jangan sampai kecanduan ya? 😁
comment 0 comments
more_vert